Pengetahuan

Teknik Pemilihan Warna dalam Dunia Desain: Mengenal Skema Kromatik dan Monokromatik

Pemilihan warna dalam dunia desain dan seni kreatif memiliki teknik tersendiri yang dapat mempermudah para profesional dalam menghasilkan karya. Salah satu teknik yang dikenal dalam pemilihan warna adalah Skema Warna Kromatik dan Monokromatik.

Kedua skema warna ini berfokus pada permainan kontras antara terang dan gelap, terutama melibatkan penggunaan hitam dan putih. Meskipun keduanya memiliki konsep dasar yang serupa, ada perbedaan dalam cara mereka menggabungkan warna dengan hitam dan putih.

Selain Kromatik dan Monokromatik, ada juga istilah lain yang masih relevan dengan konsep ini, yaitu Akromatik dan Polikromatik.

Warna Kromatik

Warna Kromatik merupakan kombinasi warna yang melibatkan penambahan Tint dan Shade. Pada dasarnya, warna kromatik terbentuk dengan mencampurkan warna dasar dengan putih atau hitam. Misalnya, warna merah akan menghasilkan variasi merah gelap atau merah muda/terang, tergantung pada jumlah penambahan hitam atau putih. Semakin banyak putih yang ditambahkan, warna akan semakin terang, sementara penambahan hitam akan membuat warna menjadi lebih gelap.

Warna Akromatik

Warna Akromatik adalah warna yang terbentuk dari kombinasi hitam dan putih. Bisa dikatakan, warna ini tidak memiliki pigmen yang jelas, dan lebih berupa gradasi antara hitam dan putih. Warna akromatik menghasilkan nuansa abu-abu, yang bisa digunakan untuk menciptakan efek kontras atau kedalaman dalam desain.

Warna Monokromatik

Warna Monokromatik menggunakan hanya satu warna dasar, kemudian dikombinasikan dengan hitam dan putih (melalui proses Shade dan Tint). Warna yang digunakan murni, yaitu warna primer yang belum tercampur dengan warna lain. Contohnya adalah Merah, Kuning, dan Biru. Seiring dengan penambahan lebih banyak putih atau hitam, warna dasar ini akan semakin terang atau gelap. Ini terlihat jelas pada skema warna yang hanya menggunakan satu warna dasar dan bereksperimen dengan tingkat kepekatan atau kecerahannya.

Warna Polikromatik

Berbeda dengan skema monokromatik, Polikromatik melibatkan penggunaan warna Sekunder seperti Ungu, Oranye, dan Hijau, yang merupakan hasil pencampuran dua warna primer. Prinsip dasar penggunaan warna dalam polikromatik ini mirip dengan monokromatik, yaitu menggabungkan warna-warna tertentu dengan penambahan gelap atau terang, namun perbedaannya terletak pada pemilihan warna dasarnya.

admin

Recent Posts

Derrick Adams: Menghadirkan Warisan Budaya Kulit Hitam dalam Sentuhan Modern

ceritawarna.com - Derrick Adams, seorang seniman kontemporer asal Amerika Serikat, terus menginspirasi dunia seni dengan…

19 jam ago

Warna-Warna Perlawanan: Suara Palestina dari Kuas Seorang Pelukis Cilacap

ceritawarna.com - Di tengah hiruk-pikuk berita dan konflik global, dukungan terhadap Palestina tidak hanya datang…

2 hari ago

Lukisan Tertua di Dunia Ada di Indonesia Lho!

CERITAWARNA.COM - Selama ini, banyak orang mengira bahwa peradaban awal yang memiliki karya seni tertua…

2 hari ago

Karya Seni dari Limbah: Kreativitas Tanpa Batas

CeritaWarna.com – Siapa bilang limbah itu cuma sampah yang nggak berguna? Di tangan orang-orang kreatif,…

3 hari ago

LittleDoodle Perdana, Ruang Seni Kreatif Keluarga

CERITAWARNA.COM - Pernah nggak sih kamu ngerasa pengin ngajak anak main sambil belajar hal baru,…

4 hari ago

Eksplorasi Keindahan Seni Budaya Indonesia: Dari Tarian Tradisional hingga Kerajinan Tangan

ceritawarna.com - Indonesia, dengan keragaman etnis dan budayanya yang luar biasa, menyajikan kekayaan seni yang…

6 hari ago