ceritawarna.com – Pameran seni rupa bertajuk “ROOTS and BEYOND: Tradisi dan Inovasi Seni Kontemporer” sukses digelar di Galeri RJ Katamsi, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Acara yang berlangsung dari 20 Mei hingga 8 Juni 2025 ini menarik perhatian luas, baik dari kalangan pengunjung umum maupun komunitas seni. Pameran ini menghadirkan berbagai karya yang memadukan warisan budaya dengan pendekatan artistik yang segar dan inovatif.
Pameran ini merupakan inisiatif dari ISI Yogyakarta. Tujuannya adalah menjembatani antara nilai-nilai tradisional dan eksplorasi seni masa kini. Melalui tema tradisi dan inovasi, para seniman diajak untuk menghormati akar budaya sekaligus menafsirkan ulang nilai tersebut dalam konteks kekinian. Selain itu, penyelenggara berharap kegiatan ini dapat membuka ruang diskusi tentang identitas seni Indonesia di era global.
Berbagai karya yang ditampilkan berhasil memikat pengunjung. Para seniman berani mengeksplorasi batas antara yang lama dan yang baru. Beberapa karya unggulan antara lain:
Salah satu karya yang mencolok memadukan teknik batik klasik dengan warna-warna neon dan gaya ekspresionis. Kombinasi ini menghasilkan visual yang segar sekaligus menyiratkan dialog antara masa lalu dan masa kini.
Beberapa patung menggunakan bahan tidak lazim, seperti logam bekas dan kain tenun lokal. Melalui pendekatan ini, para seniman menyuarakan isu keberlanjutan sekaligus menunjukkan kebanggaan terhadap identitas lokal.
Karya instalasi dalam pameran ini melibatkan partisipasi aktif pengunjung. Mereka bisa menyentuh layar, bergerak dalam ruang, atau menikmati pengalaman audio-visual. Salah satu instalasi bahkan memadukan elemen tari tradisional dengan animasi digital.
Seniman juga menghadirkan motif tradisional dalam bentuk teknologi terkini, seperti animasi 3D dan augmented reality (AR). Pendekatan ini membuktikan bahwa teknologi mampu memperkuat, bukan menggantikan, nilai budaya.
Reaksi publik terhadap pameran ini sebagian besar positif. Banyak pengunjung merasa terinspirasi oleh cara seniman memadukan tradisi dan inovasi. Salah satu komentar di media sosial menyatakan, “Karya-karyanya membuat saya berpikir ulang tentang hubungan kita dengan tradisi. Inovasinya luar biasa!”
Namun, tidak semua tanggapan bersifat pujian. Beberapa pengamat seni merasa pameran ini terlalu menekankan pada aspek eksperimental. Menurut mereka, unsur tradisi terkadang terlihat tenggelam oleh pendekatan digital. Meskipun demikian, kritik ini tetap memberi kontribusi terhadap diskusi yang lebih luas mengenai peran tradisi dalam seni kontemporer.
Keberhasilan pameran “ROOTS and BEYOND” menunjukkan bahwa seniman Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan kekayaan budaya melalui karya kreatif. Selain membuka ruang ekspresi, acara ini memperkuat dialog antara generasi serta menyambungkan nilai-nilai lama dengan realitas baru.
Ke depan, peran aktif masyarakat dan dukungan dari institusi pendidikan maupun pemerintah akan sangat penting. Dengan terus menghadirkan ruang apresiasi seperti ini, seni kontemporer Indonesia akan tumbuh menjadi sarana refleksi, edukasi, dan transformasi sosial yang kuat.
ceritawarna.com - Kamu mungkin mengira warna hitam hanya bisa didapatkan dari cat hitam yang sudah…
Ceritawarna.com – Dunia seni rupa kembali berdenyut di Yogyakarta! Kali ini, seniman lintas media, Win Dwi…
ceritawarna.com - Pemerintah Hong Kong bekerja sama dengan para seniman lokal menyelenggarakan pameran unik yang…
ceritawarna.com - Apa Itu Festival Songkran di Thailand? Ini 10 Faktanya Setiap pertengahan April, Thailand…
CeritaWarna.com – Kalau ngomongin seni kontemporer, kita nggak bisa lepas dari pergeseran besar dalam dunia…
CERITAWARNA.COM - Pernah nggak sih kamu melihat puisi yang bentuknya bukan sekadar bait-bait kata di…