ceritawarna.com – Fashion Revolution Week 2025 menghadirkan banyak kejutan menarik. Salah satu sorotan utama adalah pengenalan teknik Sashiko, seni menjahit tradisional khas Jepang. Peserta dari berbagai negara antusias mempelajari teknik kuno ini yang kini kembali populer dalam dunia mode berkelanjutan.
Sashiko adalah teknik menjahit dengan pola jahitan sederhana namun rapi. Awalnya, Sashiko digunakan untuk memperkuat dan memperbaiki pakaian di Jepang. Kini, Sashiko menjadi bentuk ekspresi seni, menambahkan nilai estetika dan filosofi ketekunan dalam setiap jahitan.
Fashion Revolution Week 2025 mengadakan berbagai workshop interaktif. Peserta belajar langsung cara membuat pola Sashiko di kain menggunakan benang katun putih dan kain biru tradisional. Workshop ini mengajarkan pentingnya memperbaiki pakaian, bukan membuangnya, sebagai bagian dari gaya hidup berkelanjutan.
Sashiko membuktikan bahwa tradisi bisa hidup berdampingan dengan tren mode masa kini. Dengan mengusung prinsip slow fashion, teknik ini mengajarkan bahwa setiap pakaian memiliki nilai yang bisa diperpanjang usianya. Pesan ini sejalan dengan semangat Fashion Revolution Week: menciptakan industri mode yang lebih etis dan berkelanjutan.
CeritaWarna.com – Kalau kamu suka melihat lukisan yang terlihat seperti sapuan kuas cepat, warna-warni yang…
CERITAWARNA.COM - Kalau kita ngomongin soal seni, pasti yang terbayang langsung adalah lukisan, musik, tarian,…
ceritawarna.com - Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun Kota Kendari yang ke-XX, pemerintah kota menggelar…
ceritawarna.com - Seni hadir di sekitar kita, menyapa dalam berbagai bentuk dan bahasa. Ia tidak…
ceritawarna.com - Jakarta International Creative Art Festival (JICAF) 2025 kembali digelar dan menjadi ajang yang…
ceritawarna.com - Kota Tangerang kini menunjukkan diri sebagai pusat kreativitas baru di Indonesia. Melalui Creative…