ceritawarna.com – Museum Seksualitas di Amsterdam baru-baru ini mengungkap salah satu artefak paling mengejutkan dalam sejarah perlindungan seksual: kondom langka dari abad ke-19 yang terbuat dari usus domba dengan ukiran erotis di permukaannya. Para arkeolog menemukan benda ini saat penggalian di rumah bordil tua di distrik De Wallen. Penemuan tersebut mengejutkan para peneliti karena tidak hanya memperlihatkan sisi praktis dari alat kontrasepsi masa lalu, tetapi juga unsur estetika dan simbolisme erotis yang sangat eksplisit.
Detail Unik yang Mengundang Decak Kagum
Pihak museum mengonfirmasi bahwa kondom tersebut memiliki ukiran tangan berupa adegan sensual yang rumit dan artistik. Motif-motif erotis itu tampak digores dengan hati-hati menggunakan alat tajam, lalu dilapisi minyak alami agar permukaan kondom tetap lentur. Direktur Museum Seksualitas, Marijke Van Houten, menyebut artefak ini sebagai “perpaduan antara fungsi dan seni yang menantang tabu masa lalu.”
Para sejarawan percaya bahwa pemilik kondom tersebut berasal dari kalangan elite Eropa. Ukiran pada kondom menunjukkan bahwa pemakaian alat kontrasepsi tidak hanya bertujuan medis, tetapi juga mencerminkan status sosial dan selera pribadi. “Kondom ini bukan sekadar pelindung, melainkan juga simbol kemewahan,” ujar Van Houten dalam konferensi pers.
Menguak Pandangan Masyarakat Terhadap Seksualitas Masa Lampau
Pameran ini tidak hanya menyoroti benda langka, tetapi juga mengajak pengunjung untuk merefleksikan bagaimana masyarakat abad ke-19 memandang seksualitas. Melalui pajangan visual, pengunjung dapat memahami bahwa praktik seksual di masa lampau jauh lebih terbuka dibanding yang selama ini digambarkan dalam buku sejarah.
Kurator pameran menampilkan kondom tersebut dalam etalase kaca dengan pencahayaan khusus yang menonjolkan ukiran halusnya. Informasi kontekstual mendampingi setiap artefak untuk memberikan pemahaman mendalam tentang nilai budaya dan sosial di balik benda tersebut.
Antusiasme Pengunjung dan Reaksi Publik
Sejak dibuka, pameran ini menarik perhatian ribuan pengunjung dari berbagai negara. Banyak pengunjung mengungkapkan kekaguman dan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap sejarah kontrasepsi dan seni erotis masa lalu. Seorang pengunjung asal Jerman, Lukas Meier, mengatakan bahwa ia tidak pernah membayangkan alat kontrasepsi kuno bisa tampil begitu artistik dan bermakna.
Museum juga menyediakan lokakarya serta diskusi terbuka yang melibatkan pakar sejarah, seksolog, dan seniman. Kegiatan tersebut memperluas wawasan publik tentang hubungan antara seks, seni, dan budaya dari masa ke masa.
Menyentuh Batas Antara Seni dan Tabu
Pameran kondom berukir erotis ini membuka cakrawala baru dalam dunia sejarah dan seni. Museum Seksualitas di Amsterdam berhasil mengangkat artefak kontroversial menjadi sarana edukasi yang berani dan informatif. Dengan menggabungkan keunikan, sejarah, dan nilai estetika, pameran ini membuktikan bahwa masa lalu tidak selalu konservatif dan membosankan.